propertytoday.id – MENYUSUL DIBUKANYA kebijakan perjalanan bebas karantina, pengembang properti berbasis di Australia, Crown Group, memperkenalkan koleksi proyek terbarunya Griya Tawang Sydney Mastery dan Waterfall by Crown Group kepada calon investor domestik dan luar negeri.
Co-founder dan Group CEO Crown Group Australia Iwan Sunito mengatakan, dua pengembangan Sydney, Mastery by Crown Group dan Waterfall by Crown Group, menawarkan perpaduan menarik antara griya tawang dan apartemen berarsitektur di salah satu kawasan suburban yang paling dicari.
Baca juga: Crown Group akan segera operasikan The Grand Shopping Center di Sydney
āMeskipun dilanda wabah Covid-19, investasi Asia tetap kuat di Sydney,ā ungkap Co-founder dan Group CEO Crown Group Australia Iwan Sunito, dalam siaran pers, pekan ini.
Menurut dia, kawasan Sydney memiliki pertumbuhan yang kuat untuk investasi properti. Hal ini didukung oleh pemerintahan yang stabil, pendidikan, dan permintaan hunian yang melebihi pasokan. Selain itu, kota Sydney mendapatkan nilai tinggi dalam keindahan alam, budaya, infrastruktur, dan pembangunan ekonomi.
āKota ini menawarkan harga properti yang sangat kompetitif, Kawasan suburban Alexandria, Waterloo, dan Green Square yang populer di kalangan pensiun, pasangan muda, dan juga investor, karena didukung oleh akses mudah ke pusat pendidikan,ruang terbuka dan fasilitas kesehatan lainya,ā katanya.
Baca juga: Rogoh Rp400 miliar, Woolworths jadi tenant Mastery by Crown Group
Sementara itu, Direktur Penjualan Crown Group, Prisca Edwards mengkonfirmasi bahwa terjadi lonjakan peningkatan transaksi properti oleh investor dalam tiga tahun terakhir dan diharapkan ada peningkatan capai Rp400 miliar pada bulan November.
Semua apartemen yang terjual pada bulan Oktober adalah unit apartemen dengan dua kamar tidur, dua kamar mandi dengan tujuan sebagai unit sewaan. āPeningkatan penjualan ini menandakan kembalinya investor properti di Sydney yang sebelumnya lebih sepi, mungkin karena lock down dan penutupan perbatasan internasional.
āKesenjangan harga antara apartemen dan rumah semakin kecil dan rata-rata harga sewa apartemen mengalami kenaikan. Pengetatan pasar sewa ini mendorong pertumbuhan pembeli investor. Banyak profesional muda, dan bahkan keluarga, terpaksa untuk menyewa karena harga rumah saat ini terlalu mahal.ā kata Prisca.
Baca juga: Crown Group raih transaksi Rp5 miliar dari proyek ARTIS di Melbourne
Selain itu, kata dia, suku bunga yang rendah saat ini menarik bagi para investor untuk mencari properti . āKami melihat ini waktu yang tepat bagi investor untuk membeli properti, terutama di sektor apartemen khususnya off-the-plan karena para ekonom memperkirakan lonjakan harga hunian sebesar 15%,ā ujarnya.
Knight Frank memperkirakan bahwa pada tahun 2021 harga real estat di Sydney akan melonjak sebesar 10%. Prospeknya tetap positif untuk 2022 juga, dengan perkiraan pertumbuhan yang positif year on year sebesar 7%.
Pasar Sewa Sydney juga tetap kuat selama periode lockdown. Permintaan meningkat melalui transaksi penjualan Crown Group yang mencapai Rp280 milIar pada bulan Oktober, dimana 75% terjual kepada investor. (PIT)